Nanotechnology berurusan dengan material dan mesin dalam skala yang sangat kecil. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang nanoteknologi, lihat video HowStuffWorks ini. HowStuffWorks
Ketika Anda mendengar kata “nanoteknologi”, apa yang terlintas di benak Anda? Robot kecil yang terlihat seperti serangga? Dunia dibanjiri goo abu-abu? Penglihatan futuristik dari kreasi mikroskopis berenang melalui aliran darah Anda untuk memindai infeksi? Sementara sebagian besar dari kita telah mendengar tentang ilmu kecil nanoteknologi, tidak selalu jelas tentang apa semua hal kecil ini.
Hal pertama yang membingungkan tentang nanoteknologi adalah bahwa ini bukan sekolah sains tertentu. Ini mengacu pada salah satu ilmu, ketika dilakukan pada skala tertentu. Dalam praktiknya, awalan “nano” mengacu pada ukuran material di mana hukum fisika reguler rusak dan efek kuantum (atau efek nano) mengambil alih: Gravitasi kurang penting, dan energi elektromagnetik bekerja secara berbeda.
Jika kedengarannya gila, pikirkan seperti ini: Satu nanometer adalah sepersemiliar meter, dan efek gravitasi dan elektromagnetisme menjadi relatif tidak signifikan ketika berhadapan dengan sesuatu yang berukuran kurang dari seratus nanometer. Pada skala itu, perbedaan dari dunia yang kita kenal sangat drastis, hampir tak terbayangkan.
Nanoteknologi sekarang sedang diterapkan untuk bahan konstruksi. Ini adalah ilmu yang relatif baru, tetapi sudah memengaruhi pembuatan bahan bangunan yang Anda kenal: kaca, baja, beton, pelapis, dan bahkan kayu. Mencampur partikel nanoteknologi dengan bahan-bahan ini menghasilkan serangkaian efek menguntungkan.
Dari membuat beton dan kaca yang tahan api, hingga memberi kekuatan pada kayu dan baja dengan kepadatan yang jauh lebih rendah, dan bahkan membuat kaca dan semen dapat membersihkan sendiri, nanoteknologi membantu kita membangun dunia yang lebih aman, lebih bersih, dan lebih efisien.