menghasilkan buah beri dalam berbagai warna. Michael Roberts / Getty Images
Abu gunung sebenarnya bukan abu melainkan anggota dari keluarga mawar. Sorbus aucuparia adalah penduduk asli Eropa dan yang paling banyak ditanam dari kelompok besar semak dan pohon serupa. Abu gunung asli sama indahnya, tetapi sebagian besar spesies cenderung semak belukar. Abu gunung Eropa memiliki bentuk yang lebih mirip pohon.
Deskripsi pohon abu gunung: Pohon kecil hingga sedang ini (setinggi hingga 50 kaki) memiliki kulit kayu berwarna keabu-abuan dan kepala lonjong terbuka saat dewasa. Ini menghasilkan kelompok bunga putih di musim semi diikuti oleh buah beri oranye-merah yang cerah dan tahan lama di musim gugur yang menarik burung. Daun gugur bergigi dan majemuk menyirip. Warnanya gelap, hijau kusam di musim panas dan kuning hingga kemerahan di musim gugur.
Menumbuhkan pohon abu gunung: Tumbuh di bawah sinar matahari penuh di tanah asam yang subur dan berdrainase baik. Ini berumur pendek dalam kondisi basa. Transplantasi pohon dengan baik. Abu gunung sangat rentan terhadap penggerek dan penyakit api, di antara hama lainnya. Mereka paling baik ditanam di bagian utara jangkauan mereka di mana musim panas yang sejuk tidak kondusif untuk masalah ini.
Penggunaan untuk pohon abu gunung: Abu gunung adalah pohon kecil yang bagus untuk lanskap rumah dan sangat dihargai karena buah beri yang tahan lama.
Spesies terkait pohon abu gunung: Abu gunung sinar putih (Sorbus aria) memiliki bentuk dan buah yang sama dengan abu gunung yang lebih umum, tetapi dengan daun yang sama sekali berbeda. Mereka tidak majemuk dan bagian bawahnya ditutupi dengan nuansa putih yang menarik.
Varietas pohon abu gunung yang terkait: Ada banyak pilihan pohon ini dengan berbagai buah beri berwarna, dari merah ke merah muda hingga kuning, bentuk menangis atau tegak, atau daun majemuk ganda.
Nama ilmiah pohon abu gunung: Sorbus aucuparia