Keretakan adalah tempat di mana kerak bumi menyebar. Great Rift Valley terdiri dari bentangan yang begitu luas, membentang ribuan mil dari Mozambik hingga Timur Tengah. Terkandung dalam sistem keretakan yang dramatis ini terdapat situs-situs terkenal seperti Gunung Kenya dan Gunung Kilimanjaro. Great Rift Valley adalah tempat aktivitas geologis utama.
Geografi
Di masa lalu, judul “Lembah Celah Besar” digunakan sebagai istilah menyeluruh untuk seluruh rangkaian keretakan yang membentang dari Afrika Timur hingga Levant. Namun, ahli geologi abad ke-21 umumnya mengakui keretakan ini saling berhubungan, meskipun tidak harus menjadi bagian dari sistem keseluruhan yang sama. Perpecahan individu dalam pengelompokan termasuk Lembah Celah Jordan, yang membentang dari Yordania ke Israel dan meliputi Laut Mati, Celah Laut Merah, yang mencakup badan air dengan nama yang sama, dan lebih jauh ke selatan di benua Afrika, yang luas dan Rift Afrika Timur yang kompleks. Kadang-kadang, ketika orang merujuk ke Great Rift Valley, mereka mengacu pada East African Rift. Bagian yang sangat penting ini mencakup sub-cabang yang lebih kecil, seperti Celah Gregory — yang membentang dari Laut Merah dan Teluk Aden melalui Etiopia, Kenya, dan ke Tanzania — dan Celah Barat atau Albertine, yang melengkung dari Uganda ke Malawi dan mencakup banyak danau besar.
Perkembangan Masa Lalu dan Masa Depan
Ahli geologi memperkirakan bahwa kumpulan retakan yang umumnya dikenal sebagai Great Rift Valley mulai terbentuk setidaknya 25 juta tahun yang lalu. Selama waktu ini, Afrika dan Jazirah Arab disatukan. Laut Merah, yang memisahkan mereka saat ini, belum ada. Sebuah proses yang dikenal sebagai retakan memisahkan Afrika dan Arab, sehingga mereka sekarang berada di lempeng tektonik yang terpisah, dan Samudera Hindia membanjiri lembah celah untuk membentuk Laut Merah. Keretakan ini terus berkembang, dengan Laut Merah semakin melebar. Bergerak ke selatan, lempeng Afrika terus membelah sepanjang Celah Afrika Timur. Di sini, lempeng Nubia, yang berisi sebagian besar Afrika, terpisah dari lempeng Somalia, yang terutama membawa Tanduk Afrika. Para ilmuwan memperkirakan bahwa, karena celah ini terus berkembang, air dari Teluk Aden dapat mengalir untuk mengisi kekosongan yang semakin lebar, di mana Tanduk Afrika pada akhirnya akan menjadi sebuah pulau besar.
Rifting dan Formasi Batas Divergen
Sebagian besar lembah keretakan terletak di bawah laut; Celah Afrika Timur adalah salah satu dari sedikit yang terletak di darat. Lembah keretakan berbasis daratan seperti itu sering kali terletak di tempat lempeng tektonik yang mulai tumbuh mulai saling menjauh. Proses pemisahan ini dikenal sebagai rifting dan berhubungan dengan pembentukan batas lempeng divergen. Saat kerak bumi pecah di sepanjang batas, tanah tenggelam untuk menciptakan lembah keretakan. Magma, atau batuan cair, muncul dari bawah tanah untuk mengisi kekosongan, membentuk kerak baru. Proses rifting pada akhirnya dapat menyebabkan lahirnya benua yang sama sekali baru.
Vulkanisme, Gempa Bumi dan Fenomena Terkait
Magma yang merembes ke atas untuk mengisi rongga kerak di lembah celah dapat muncul melalui gunung berapi. Oleh karena itu, banyak gunung berapi aktif dan semi aktif tersebar di seluruh wilayah yang disebut Great Rift Valley, termasuk Gunung Kenya dan Gunung Kilimanjaro. Namun, tidak semua magma yang naik meledak melalui gunung berapi. Beberapa mengalir ke atas dari celah, atau retakan, di permukaan bumi. Fitur geologis lainnya, seperti mata air panas dan geyser, dapat ditemukan di sepanjang celah yang terkait dengan Great Rift Valley. Gempa bumi juga sering terjadi di sepanjang patahan di wilayah ini.
Pemotretan yang bagus/Pemotretan yang bagus/Getty Images