Hilangnya Individualitas Akibat Rekayasa Genetika- Biologi

Kemajuan ilmu genetika telah menimbulkan beberapa kontroversi. Saat kita lebih memahami gen mana yang berkorelasi dengan sifat mana dalam suatu organisme, kemampuan kita untuk secara sengaja memodifikasi sifat organisme itu meningkat. Rekayasa genetika menimbulkan risiko terhadap konsep individualitas kita, karena individualitas didasarkan pada beberapa tingkat perbedaan biologis. Namun, rekayasa genetika tidak memberi ilmuwan kendali atas lingkungan manusia, yang merupakan sumber variasi lainnya.

Alasan Rekayasa Genetika

Potensi rekayasa genetika terletak pada kemampuan untuk mengisolasi sifat-sifat tertentu dan mempromosikan atau mengecualikan mereka dari jalur kehidupan suatu spesies. Ini dicapai melalui modifikasi langsung genom organisme, dan sudah banyak digunakan di bidang pertanian. Rekayasa genetika sangat berguna dalam ilmu kedokteran, di mana pemahaman genetik tentang apa yang menyebabkan penyakit atau cacat tertentu dapat mengarah pada pencegahan kondisi tersebut pada tingkat spesies yang berpotensi.

Pentingnya Variasi Genetik

Variasi genetik penting untuk alasan ilmiah dan sosiologis. Dalam populasi individu yang identik secara genetik, satu penyakit dapat memusnahkan semua organisme. Sebaliknya, variasi genetik memungkinkan terjadinya proses seleksi alam. Beberapa organisme akan mati sementara yang lain, dengan gen superior untuk keadaan tertentu, akan bertahan. Pada akhirnya, variasi genetik memungkinkan suatu spesies untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang berpotensi membahayakan. Selain itu, variasi genetik dapat mendorong beberapa tingkat persaingan antar organisme. Ini membantu suatu spesies bereproduksi dan berkembang.

Risiko Rekayasa Genetika

Berkembangnya kemungkinan pengetahuan dan rekayasa genetika menghasilkan sejumlah kemungkinan perubahan pada kehidupan manusia. Secara ekstrem, skenario ini menjadi dasar bagi sejumlah buku dan film fiksi ilmiah. Karena semakin banyak manusia yang memiliki sifat serupa, jumlah individu unik dapat berkurang. Ras manusia yang sepenuhnya direkayasa secara genetik akan terlihat sangat berbeda dari dunia sosial yang kita kenal. Dalam skenario seperti itu, manusia mungkin tidak semuanya terlihat identik, tetapi mereka akan memiliki kekuatan, keterbatasan, dan kerentanan yang serupa.

Fenotipe dan Genotipe

Susunan genetik suatu organisme disebut genotipenya, sedangkan manifestasi luar suatu sifat disebut fenotipenya. Rekayasa genetika terjadi pada tingkat genotipe, pada kromosom dan DNA. Fenotipe dapat memiliki dasar dalam genotipe. Namun, fenotipe juga dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya, warna flamingo disebabkan oleh makanan yang dimakannya; flamingo terlahir putih, tetapi berubah menjadi merah muda berdasarkan pola makannya. Karena aspek lingkungan dari variasi fenotipik, organisme yang identik secara genetik dapat memiliki perbedaan sifat yang nyata.

Sumber Individualitas

Lingkungan tempat organisme hidup menyuntikkan beberapa individualitas ke dalam suatu populasi. Saat organisme yang berbeda bereaksi terhadap rangsangan yang berbeda, pengalaman mereka berubah. Ini terutama terjadi pada populasi manusia; bahkan manusia yang identik secara genetik akan memiliki rangkaian pengalaman sosial yang berbeda dan karenanya mengembangkan kepribadian yang berbeda. Oleh karena itu, individualitas manusia tidak berada pada risiko yang signifikan akibat rekayasa genetika. Selanjutnya, mutasi genetik dapat terjadi selama perkembangan suatu organisme atau dari pertemuan dengan bahan kimia atau zat radioaktif. Mutasi ini dapat menciptakan variasi genetik yang sebelumnya tidak ada.

•••Thomas Northcut/Lifesize/Getty Images

Related Posts