Kepadatan & Suhu Litosfer- Geologi

Diterjemahkan dari akar bahasa Latinnya, kata “litosfer” berarti “bola batu”. Litosfer bumi meliputi batuan yang membentuk lapisan permukaan kerak dan memanjang ke bawah hingga awal mantel. Mencapai kedalaman 200 kilometer (120 mil) di wilayah benua, litosfer rapuh dan terus-menerus bergeser akibat fluktuasi kerapatan dan suhu batuan di sekitarnya.

Litosfer

Dari tiga lapisan Bumi — inti dalam, mantel atau lapisan tengah, dan kerak luar permukaan — litosfer meliputi kerak dan bagian atas mantel. Litosfer benua adalah yang paling tebal di dunia. Di bawah lautan litosfer lebih tipis, memanjang ke bawah hanya sekitar 100 kilometer (60 mil).

Kepadatan Litosfer

Kepadatan litosfer bervariasi tergantung pada suhu, kedalaman, dan usia. Pada sekitar 50 kilometer (30 mil) di bawah permukaan bumi, pengukuran kepadatan mencapai 200.000 pon per inci persegi (13.790 bar). Karena tekanan dari kerak dan mantel di atas, kerapatan litosfer umumnya meningkat seiring bertambahnya usia batuan dan kedalaman di sekitarnya.

Suhu

Suhu litosfer dapat berkisar dari suhu kerak nol derajat Celcius (32 derajat Fahrenheit) hingga suhu mantel atas 500 derajat Celcius (932 derajat Fahrenheit). Ketika dikombinasikan dengan tekanan dan kepadatan yang ditemukan di lapisan litosfer yang lebih dalam, suhu tinggi menyebabkan batuan meleleh dan mengalir di bawah permukaan — faktor kunci dalam aktivitas tektonik dan seismik di seluruh dunia.

Litosfer Samudera

Litosfer samudra tunduk pada hukum fisika yang sama dengan litosfer benua, meskipun kepadatan litosfer samudra lebih bergantung pada ketebalan mantel atas daripada kerak permukaan. Tenggelamnya atau “subduksi” litosfer samudra yang lebih padat di bawah lapisan yang kurang padat dapat menyebabkan gempa bumi yang kuat, seperti yang terjadi di sepanjang tepi Samudra Pasifik.

•••Jupiterimages/Comstock/Getty Images

Related Posts