Proses peleburan adalah ketika pabrik industri mengekstraksi atau melebur logam yang lebih murni dan lebih halus dari bijih. Logam seperti tembaga atau timah sering diekstraksi menggunakan proses ini dari sampel dan endapan bumi. Meskipun peleburan membantu produksi logam, ada banyak kerugian peleburan yang berdampak pada lingkungan.
Polutan Udara Beracun
Proses peleburan memecah bijih yang tidak hanya mengandung logam, tetapi juga bahan kimia lainnya. Akibatnya, banyak bahan kimia dari bijih tersebut berakhir di atmosfer. Beberapa bahan kimia termasuk sulfur dioksida dan hidrogen fluorida, yang memuakkan dan mencemari atmosfer.
Polusi air
Produk limbah dari peleburan termasuk limbah cair ke pasokan air. Air yang digunakan untuk mendinginkan sisa-sisa bijih biasanya dibuang ke lingkungan. Namun; drainase yang tidak disengaja dapat terjadi, memungkinkan air beracun ini masuk kembali ke lingkungan. Air ini mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya seperti timbal dan kromium, yang sangat berbahaya bagi kehidupan tumbuhan dan hewan.
Hujan asam
Akibat polusi dari pabrik peleburan, hujan asam dapat terjadi. Kabut asam sulfat yang dipancarkan dari tumbuhan ini masuk dan terperangkap di atmosfer. Asam dapat melakukan perjalanan beberapa mil sebelum berat gravitasi, dan aktivitas cuaca menyebabkan asam turun bersama hujan, menciptakan hujan asam. Hujan asam mempercepat erosi di darat dan secara fisik membahayakan tanaman dan hewan saat disentuh.
Kesehatan Pekerja
Pekerja di pabrik peleburan terpapar bahan kimia beracun setiap hari. Meskipun kerusakan lingkungan yang dilakukan dapat merugikan masyarakat, pekerja cenderung terpapar racun tingkat tinggi dari paparan langsung di pabrik peleburan. Penghirupan adalah cara umum banyak pekerja akhirnya mengekspos diri mereka ke bahan kimia beracun dari peleburan, yang dapat membahayakan kesehatan dan produktivitas pekerja di pabrik peleburan.
•••Photos.com/Photos.com/Getty Images