Riset pasar sekunder akan selalu memiliki prioritas kedua dibandingkan riset pasar primer. Namun, dalam banyak kasus, riset pasar sekunder itu sendiri memainkan peran penting. Sehingga pada akhirnya Anda tidak memerlukan riset pasar primer. Oleh karena itu, bagi banyak perusahaan, riset pasar sekunder merupakan langkah pertama dalam melakukan riset pasar. Pada saat yang sama, jika Anda ingin melakukan riset pasar primer, Anda perlu memiliki informasi latar belakang yang cukup agar Anda dapat membentuk kuesioner riset pasar yang tepat. Dengan demikian, penggunaan pertama riset pasar sekunder adalah untuk membuka jalan bagi riset pasar primer.
Di sisi lain, sering kali hanya riset pasar sekunder yang diperlukan perusahaan. Ambil contoh – sebuah perusahaan ingin mengetahui seberapa banyak persaingan yang ada di segmen deterjen dan berapa banyak SKU yang sudah ada. Ini dapat dengan mudah diteliti secara online maupun oleh informasi industri. Jadi, dalam hal ini, perusahaan sama sekali dapat menghindari riset pasar primer. Riset pasar sekunder cukup untuk menemukan deterjen tunggal yang tidak ada di pasar dan yang dapat diluncurkan perusahaan. Namun, untuk menyelesaikan karakteristik yang harus dimasukkan dalam deterjen baru, perusahaan harus melakukan pengembangan produk baru yang lagi-lagi akan melibatkan riset pasar primer.
Jadi apa pentingnya riset pasar sekunder dan peran riset pasar sekunder dalam suatu organisasi?
1) Ini membuka jalan bagi riset pasar primer
Salah satu alasan pentingnya riset pasar sekunder adalah untuk membuka jalan bagi riset pasar primer. Riset pasar sekunder memberikan informasi latar belakang yang cukup sehingga pertanyaan yang tepat dapat diajukan selama riset pasar primer.
2) Ini membantu Anda menganalisis lingkungan pasar eksternal
Riset pasar sekunder dapat membantu Anda mengetahui tren di pasar. Pada saat yang sama, ini juga dapat membantu dengan informasi bisnis serta intelijen kompetitif. Jadi, secara keseluruhan, jika pasar eksternal yang ingin Anda analisis, maka riset pasar sekunder akan memberi Anda banyak jawaban.
3) Ini membantu Anda mendapatkan informasi pelanggan
Riset pasar sekunder tidak hanya dapat membantu Anda dengan lingkungan eksternal, tetapi juga dapat memberi Anda informasi pelanggan yang benar yang dapat sangat berguna bagi perusahaan Anda. Misalnya – penelitian sekunder dapat membantu Anda menentukan jenis pelanggan mana yang akan ditargetkan, jenis pelanggan mana yang secara teratur membeli produk, memberi lebih banyak wawasan tentang informasi pelanggan dan akhirnya membantu Anda mempertahankan serta menarik pelanggan baru.
4) Ini dapat memberi Anda analisis internal
Saat melakukan riset pasar sekunder, sangat mudah untuk mengetahui posisi perusahaan Anda di pasar serta pendapat pelanggan tentang perusahaan Anda. Misalnya – jika ada 10 jenis deterjen di pasaran, dan perusahaan Anda memiliki 6 jenis, maka jelas dari data sekunder bahwa Anda membutuhkan lebih banyak varian deterjen. Namun, jika riset pasar sekunder juga mendeteksi bahwa dari 10 deterjen yang dimiliki pesaing, hanya 4 yang menguntungkan perusahaan, maka perusahaan Anda lebih baik dengan 6 deterjen saja. Dengan demikian, riset pasar sekunder juga dapat membantu Anda dengan analisis internal.
5) Ini membantu Anda dalam pengambilan keputusan
Faktor terpenting dalam melakukan riset pasar sekunder adalah Anda memiliki informasi yang cukup, informasi yang membantu Anda memutuskan apakah Anda perlu melakukan riset pasar primer atau tidak, informasi tentang apa yang perlu dilakukan perusahaan selanjutnya serta informasi pasar dan pelanggan untuk membuat Anda keputusan yang tepat bagi perusahaan.
Untuk lebih memahami pentingnya riset pasar sekunder, berikut adalah 5 statistik yang akan mengejutkan Anda. Statistik ini diperoleh dari survei yang dilakukan di Inggris untuk perusahaan yang secara teratur menggunakan riset pasar sekunder.
- 82% laporan menggunakan data sekunder untuk memantau intelijen persaingan dan bisnis.
- 75% menggunakan data sekunder untuk memberikan dukungan fungsional untuk proyek penelitian utama.
- 59 % menunjukkan penggunaan data sekunder untuk presentasi manajerial.
- 57 % menggunakan data sekunder untuk keputusan bisnis tertentu.
- 48 % menggunakan penelitian sekunder untuk memvalidasi data internal dan pengumpulan data primer
Baca juga – Riset Pasar Utama.