Mould & Cast Fosil- Geologi

Dalam kondisi tertentu, makhluk hidup dapat meninggalkan jejak dirinya dalam bentuk fosil. Fosil adalah sisa atau jejak organisme, diawetkan dalam cetakan atau gips yang membatu. Mereka sangat berguna bagi ahli biologi yang dapat menggunakannya untuk menemukan spesies hewan yang punah, dan mempelajari cara hewan tersebut berevolusi dan hidup. Jenis fosil tertentu dapat disebut sebagai “jamur” atau “cetakan” karena cara mereka terbentuk.

Definisi dan Formasi

•••ca2hill/iStock/Getty Images

Cetakan dan gips adalah tayangan tiga dimensi di mana kontur permukaan suatu organisme diawetkan. Organisme yang terkubur dalam sedimen perlahan terurai, meninggalkan rongga yang berisi jejak yang tepat dari bentuk dan ukuran organisme. Saat ruang kosong ini terisi dengan material, material ini mengambil bentuk cetakan, membentuk cetakan. Meskipun fosil mungkin memperlihatkan ciri-ciri organisme asli, biasanya tidak ada bahan organik yang tersisa.

Setelah sisa-sisa organisme membusuk dan sedimen di sekitarnya mengeras, air menyaring melalui sedimen, melarutkan sisa-sisa organik dan meninggalkan rongga yang berisi struktur detail organisme yang disebut jejak negatif atau eksternal. Cetakan fosil langka terbentuk ketika cetakan terisi dengan bahan, seperti sedimen atau mineral terlarut, dan menciptakan replika organisme asli. Gips dapat dibandingkan dengan memasukkan Jell-o ke dalam cetakan dan membiarkannya mengeras; bentuk yang dihilangkan adalah cetakan dari cetakan.

Sifat Fosil

Biasanya cetakan dan gips menunjukkan karakter tiga dimensi yang berbeda. Kadang-kadang, bahan anorganik menggantikan cangkang suatu organisme, meninggalkan kesan pada permukaan bagian dalam yang disebut cetakan bagian dalam. Saat cetakan ini terisi dengan mineral terlarut, cetakan ini membentuk gips internal, yang disebut steinkern, yang berarti “batu gips†dalam bahasa Jerman. Menurut Museum Kayu Membatu, steinkern yang paling umum untuk tanaman mencakup detail yang diawetkan dari jaringan vaskular dan korteks di dalam empulur tanaman (rongga permukaan luar batang tengah).

Kegunaan Fosil

•••Goran Bogicevic/iStock/Getty Images

Jejak organisme yang telah punah, seperti liang, cangkang, tumbuhan, jalan setapak, dan jejak, mewakili jenis cetakan atau cetakan fosil jika integritas tiga dimensi dipertahankan. Cetakan dan gips yang dengan setia mereplikasi bentuk luar suatu organisme memberikan petunjuk ahli paleontologi tentang anatomi permukaan dan perilaku organisme purba. Menurut The Petrified Wood Museum, cetakan fosil yang umum termasuk jejak sayap serangga. Dengan mempelajari lipatan yang diawetkan pada sayap, ahli paleontologi mengidentifikasi keluarga serangga.

Menampilkan Fosil dengan Aman

•••David McNew/Getty Images Berita/Getty Images

Museum membuat gips fosil Paris atau fiberglass untuk mengawetkan fosil asli untuk dipelajari. Ahli paleontologi juga menggunakan cetakan untuk dipelajari jika fosil aslinya terlalu rapuh. Ketika berat fosil membuat pemasangan aslinya tidak praktis, salinan digunakan untuk tujuan pajangan. Program pendidikan museum menggunakan cetakan fosil yang memungkinkan siswa menangani dan memeriksa tulang dari berbagai sudut.

•••zrfphoto/iStock/GettyImages

Related Posts