Pengertian Reproduksi Seksual dan Peranannya

Sistem biologis menggunakan berbagai bentuk reproduksi untuk menyelesaikan tugas yang berbeda. Artikel ini membahas reproduksi seksual dan perannya dalam variabilitas genetik.

Pengantar

Sementara banyak dari kita memilih untuk tidak berpikir tentang fakta ini, kita sebagai manusia adalah semua produk dari reproduksi seksual. Ini berarti bahwa orang tua kita mungkin terlibat dalam tindakan seks untuk berkembang biak, atau menghasilkan anak.

Meskipun kegiatan ini pada manusia sering dipahami dalam hal dasar-dasar, seringkali sulit untuk memahami kompleksitas reproduksi seksual dan karakteristik kunci yang membuat proses ini begitu penting. Mari kita bahas reproduksi seksual, dan mengidentifikasi beberapa aspek kunci dari proses ini.

Reproduksi Seksual: Sebuah Proses yang Diperlukan Kehidupan

Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki organisme agar dianggap hidup. Dari karakteristik ini, reproduksi mungkin salah satu yang paling sedikit dipahami. Reproduksi adalah proses dimana suatu organisme menghasilkan keturunan untuk melanggengkan suatu spesies. Ada dua kategori dasar reproduksi: aseksual dan seksual.

Tujuan dari reproduksi aseksual adalah hanya meningkatkan populasi organisme tertentu. Hal ini sering terlihat pada bakteri, jamur, dan bahkan beberapa hewan tingkat rendah, seperti serangga. Dalam proses ini, keturunannya biasanya klon identik dari orang tua atau sangat mirip dengan orang tua secara genetik.

Reproduksi seksual, bagaimanapun, adalah berbeda dalam bahwa tujuan utama adalah untuk meningkatkan keragaman genetik. Ini berarti bahwa reproduksi seksual diperlukan agar keturunannya akan memiliki kombinasi yang berbeda dari sifat genetik dari orang tua.

Jadi, inilah pertanyaan yang jelas: mengapa kita perlu keragaman genetik? Itu jawaban masih diteliti sampai hari ini, tapi kebanyakan ilmuwan setuju bahwa keragaman genetik adalah penting untuk melindungi spesies hewan dan proses evolusi.

Mari kita bayangkan sejenak bahwa semua manusia adalah identik dalam hal genetik. Jika penyakit yang mempengaruhi satu dalam kelompok masyarakat tersebut, maka seluruh kelompok akan rentan terhadap penyakit itu, dan seluruh penduduk bisa musnah langsung.

Sebaliknya, keragaman genetik memungkinkan untuk beberapa individu untuk memiliki satu set yang berbeda sifat, dan mereka benar-benar kombinasi yang berbeda dapat melindungi beberapa individu dari kepunahan massal. Singkatnya, melalui reproduksi seksual, variabilitas genetik meningkatkan harapan hidup spesies.

Berbagai bentuk Reproduksi Seksual

Banyak organisme terlibat dalam reproduksi seksual, meskipun metode yang digunakan oleh mereka bisa mencapai proses ini bervariasi. Namun, tujuan untuk setiap metode adalah untuk meningkatkan keragaman genetik sebagai sarana melestarikan spesies.

Bakteri

Pernahkah Anda mendengar tentang bakteri menjadi resisten medis? Bagaimana bakteri yang tidak dapat disembuhkan, atau sulit untuk mengobati? Nah, bakteri adalah organisme bersel tunggal yang menggunakan reproduksi seksual untuk bertukar gen sebelum reproduksi aseksual.

Melalui pertukaran plasmid (potongan melingkar DNA) bakteri dapat saling memberikan gen baru lainnya dan sifat-sifat baru, seperti resistensi antibiotik. Ketika bakteri tersebut mengalami reproduksi aseksual, generasi baru terbentuk sekarang memiliki salinan DNA yang baru. Sementara reproduksi aseksual adalah bagaimana bakteri meningkatkan ukuran populasi mereka, kemampuan mereka untuk mengembangkan resistansi dan bertahan berasal dari bagian reproduksi seksual dari siklus hidup mereka.

Invertebrata

Beberapa invertebrata juga menggunakan kombinasi dari reproduksi aseksual dan seksual untuk mengabadikan spesies. Misalnya, Aurelia jeli (ubur-uburBulan), mengalami reproduksi seksual sebagai orang dewasa untuk memproduksi Planula (keturunan tahap pertama).

Keturunan ini secara genetik kombinasi gen dari jeli pria dan wanita dewasa. Namun, Planula ini pada akhirnya akan membentuk polip, dan dalam tahap ini, secara aseksual mereproduksi untuk membuat beberapa salinan DNA dari Planula tersebut. Sementara masing-masing keturunan dari polip akan sama dengan yang lain, bagian reproduksi seksual memastikan bahwa keturunannya akan berbeda dari orang dewasa.

Manusia

Pada manusia, reproduksi seksual adalah satu-satunya cara dimana kita secara biologis bereproduksi. (Untuk kepentingan artikel ini, kita tidak akan membahas rekayasa biologi, kloning, atau dalam metode in vitro.) Melalui coitus, atau hubungan seksual yang, sel sperma laki-laki disimpan ke dalam saluran reproduksi wanita.

Setelah diendapkan, sel sperma berenang ke arah telur, dan ketika satu sel membuahi telur, menjadi zigot. Dalam proses ini, zigot menerima setengah dari informasi genetik dari ibu, dan setengah dari ayah. Ini berarti bahwa anak yang dihasilkan dari proses ini akan memiliki kombinasi genetik yang berbeda dari kedua orang tuanya, tetapi akan mengandung gen disumbangkan dari setiap orangtua.

Karena manusia cenderung memiliki siklus kehidupan yang stabil, dan tidak rentan terhadap masa hidup yang pendek seperti beberapa organisme lain, kita tidak terlibat dalam reproduksi aseksual untuk keperluan populasi.

Kesimpulan

Reproduksi seksual merupakan proses penting untuk kelangsungan hidup organisme, termasuk manusia. Melalui pertukaran materi genetik, dan diversifikasi kombinasi gen dalam keturunan, organisme dapat memastikan kemampuan bertahan hidup dalam dunia yang terus berubah.

Tanpa reproduksi seksual, itu akan menjadi masalah waktu sebelum banyak organisme di planet mengalami kepunahan besar-besaran. Perlu diingat bahwa waktu berikutnya Anda melihat bayi lucu. Anak itu adalah hasil dari salah satu proses yang paling penting di alam.