Jamur Lendir Acrasiomycota adalah setiap organisme dari berbagai filum primitif Acrasiomycota, terutama dari genus Dictyostelium, yang tumbuh pada kotoran dan vegetasi yang membusuk dan memiliki siklus hidup yang ditandai dengan lendir seperti tahap amoeboid dan tahap reproduksi multiseluler. Juga disebut jamur lendir seluler.
Jamur lendir seluler dari filum Acrasiomycota ada sekitar 65 spesies yang dikenal. Ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka sebagai sel amoeboid terpisah; Namun, ketika pelepasan sinyal kimia, sel-sel individual agregat menjadi sekawanan besar. Sampai dengan 125.000 sel-sel individual agregat dan mengalir bersama-sama, membentuk massa multiseluler disebut pseudoplasmodium yang menyerupai siput dan merangkak, menelan makanan dengan cara yang sama seperti jamur lendir plasmodial, sebelum menetap di lokasi dengan kehangatan dan kecerahan yang sesuai.
Masing-masing spora dilepaskan dari tubuh buah berkembang menjadi sel amoeboid tunggal, makan secara individual sampai sel kelaparan melepaskan sinyal kimia yang menyebabkan mereka untuk menjadi agregat pseudoplasmodium baru, dan proses ini diulang. Pada reproduksi generatif, dua sel amoeboid haploid menyatu, kemudian menelan amoeboid sekitarnya untuk membentuk organisme tunggal yang disebut makrosit. Makrosit kemudian mengalami meiosis dan mitosis dan melepaskan individu haploid.
Jamur Lendir Seluler (Cellular Slime Mold) disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir bersekat). Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase) makan berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis, sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit. Dalam satu agregat tersusun sekitar 125.000 sel. Agregat tersebut dapat berpindah tempat untuk sementara waktu. Pada fase makan, sel ameboid soliter bergerak dengan pseudopodia dan memakan bakteri. Berbeda dengan jamur lendir plasmodial, jamur lendir seluler berkromosom haploid (n), hanya zigot yang memiliki kromosom diploid (2n).
Jamur lendir ini bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk tubuh buah (fruiting body), dan bereproduksi secara generatif dengan singami sel ameboid. Tubuh buah berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytostelium sp. mengandung selulosa. Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytostelium sp.
Siklus hidup jamur lendir seluler adalah sebagai berikut.
1) Pada saat persediaan makanan tidak ada, sel-sel ameboid berkromosom haploid (n) membentuk agregat.
2) Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat.
3) Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).
4) Beberapa sel mengering membentuk batang penyokong (stalk). Kemudian, sel-sel yang lain bergerak merayap ke atas sel yang mengering; menjadi kumpulan spora yang haploid (n). Stalk dengan kumpulan spora tersebut merupakan tubuh buah.
5) Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (misalnya, kekeringan).
6) Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan, maka akan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid (n).
7) Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia.
8) Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat rnerangsang sel ameboid lain untuk bergerak ke arah pusat agregat untuk membentuk suatu unit.
9) Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami sehingga terbentuk zigot yang diploid (2n).
10) Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh menjadi sel raksasa yang dilindungi dinding sel yang resisten. Sel raksasa tersebut kemudian mengalami pembelahan secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel ameboid yang haploid (n) di dalamnya.
11) Bila dinding sel raksasa pecah, maka sel ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan menjadi sel pemakan (misalnya memakan bakteri). Sel-sel ameboid hasil reproduksi generatif juga dapat membentuk agregat bila di lingkungan tidak tersedia makanan yang memadai.
Ringkasan:
Ciri-ciri Acrasiomycota (jamur lendir seluler) antara lain bersifat heterotrof, memiliki fase soliter dan agregat, reproduksi vegetatif (membentuk tubuh buah atau fruiting body) dan generatif (singami sel ameboid)