Difusi (lat. Diffundere = menyebar) adalah proses pasif yang menggambarkan kecenderungan partikel untuk mendistribusikan diri secara merata dalam suatu ruangan. Dengan cara ini, setelah waktu tertentu, dua zat berbeda selalu tercampur sempurna (pemerataan konsentrasi). Prinsip difusi berlaku untuk pencampuran gas dan juga cairan, itulah sebabnya frase “pemerataan dalam ruang” tidak boleh diartikan terlalu sempit. Pada prinsipnya, difusi terjadi di mana-mana.
Untuk mengilustrasikan proses ini, cukup dengan memasukkan tinta ke dalam gelas air:
Tinta perlahan bercampur dengan air (Gambar 2-3) hingga ujungnya hanya berupa cairan homogen (Gambar 4).
Penyebab difusi adalah apa yang disebut “perjalanan acak” partikel, yang juga dapat diterjemahkan sebagai “gerakan acak”. Anda harus tahu bahwa atom dan molekul selalu bergerak pada tingkat molekuler. Semakin hangat suhu lingkungan, semakin cepat partikel bergerak. Dalam konteks ini, gerakan molekul Brown juga digunakan (dinamai menurut penemunya Robert Brown). Hanya pada suhu sekitar -273,15 * C, titik nol mutlak, partikel-partikel tersebut tidak lagi bergerak. Setiap orang pasti pernah mengalami pengaruh suhu pada pencampuran dua zat saat memasak: Semuanya lebih mudah larut dalam air panas daripada di air dingin.

Dalam jangka panjang, pergerakan partikel yang tidak terarah ini mengarah pada pemerataan konsentrasi kedua zat, karena selain dari arah perubahan arah, tidak ada interaksi langsung antar partikel. Setiap partikel bergerak sendiri-sendiri, secara independen dan acak di ruang angkasa, dengan akibat seiring berjalannya waktu akan terjadi pencampuran.
Difusi adalah proses stokastik dan oleh karena itu dapat dijelaskan menggunakan perhitungan probabilitas. Dengan variabel yang sesuai, dapat dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan kedua zat untuk bercampur sepenuhnya.