Faktor abiotik yang bersifat fisik contohnya:
- Sinar matahari. Sumber energi alami utama di planet ini adalah sinar matahari. Ini adalah bentuk emisi elektromagnetik gelombang cahaya (tampak), inframerah (IR) dan ultraviolet (UV), yang memengaruhi suhu air, udara, dan tanah dalam jumlah besar, yang memanas dan mengembang di siang hari, dan mereka mendingin dan berkontraksi di malam hari.
- Suhu. Tingkat suhu media apapun, baik itu akuatik, gas atau terestrial, mempengaruhi kemungkinan perkembangan kehidupan dan jenis hubungan suatu biotop. Misalnya, di kawasan Arktik yang beku, kehidupan lebih langka dan beradaptasi dengan dingin, karena air membeku dan membentuk bongkahan besar es atau permafrost (tanah beku) hampir sepanjang tahun.
- Tekanan atmosfer. Tekanan yang diberikan oleh massa gas di atmosfer pada berbagai elemen ekosistem juga merupakan faktor penentu perkembangannya. Misalnya, tekanan air pada makhluk yang menghuni ceruk laut sangat besar, jauh lebih besar daripada tekanan yang ada di permukaan.
- Cuaca. Wilayah iklim di mana ekosistem berada memiliki banyak relevansi dengan proses yang terjadi di dalamnya. Jika wilayahnya hangat dan beriklim tropis, misalnya, akan terdapat curah hujan yang melimpah, oleh karena itu kelembapan tinggi dan pertumbuhan tanaman yang bagus. Sebaliknya, di daerah gurun kehidupan tumbuhan langka, karena panas yang menyengat.
- Elevasi. Faktor abiotik fisik penting lainnya adalah kelegaan wilayah, karena ketinggian mempengaruhi suhu dan tekanan atmosfer (semakin tinggi ketinggian, semakin rendah tekanan dan semakin rendah suhu).